Ini adalah agenda kita pada waktu diklat kepengurusan.

Foto Bersama Guru - guru

Ini adalah foto kami bersama guru -guru di SDN Gambyok II

Foto bersama murid - murid TK Dharma Wanita Gambyok

Ini adalah foto kami bersama anak - anak TK Dharma Wanita Gambyok, Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri.

Foto Bersama Teman - teman

Ini adalah foto kami ketika pendidikan karakter pada waktu diklat kepengurusan.

Kamis, 23 Agustus 2012

Karateristik Dunia Pendidikan Tinggi

     
Lulus dari sekolah dan memasuki perguruan tinggi merupakan perpindahan karateristik dalam banyak hal. Misalnya dalam hal tanggung jawab, berpakaian, cara belajar mahasiswa dan sebagainya. Karateristik belajar di perguruan tinggi diantaranya ialah mengenai kemandirian, faktor kebebasan mahasiswa, dan sistem yag digunakan di perguruan tinggi yang di kenal dengan sistem SKS. Berbeda dengan ketika masih sebagai siswa sekolah, mahasiswa ditempatkan sebagai individu yang mandiri. Dalam hal belajar mahasiswa tidak lagi didekte atau diawasi dengan ketat. Mahasiswa dianggap sudah mandiri termasuk dalam hal belajar. Terkait dengan penempatan sebagai individu mandiri ini, mahasiswa lebih banyak memiliki kebebasan untuk memilih hal yang harus dikerjakan.
       Secara sepintas prinsip bebas itu misalnya dalam hal berpakaian. Umumnya mahasiswa tidak diwajibkan  memakai seragam seperti disekolah. Masalah berpakaian mahasiswa hanya diberi rambu-rambu, bahkan kadang-kadang tidak tertulis atau tidak eksplisit. Ini berarti mahasiswa sudah dianggap tahu bagaimana seharusnya berpakaian sebagai mahasiswa khususnya ketika mengikuti perkuliahan atau dalam kampus pada umumnya. Demikian juga dalam hal tempat duduk. Ketika mahasiswa sudah tidak ada tempat duduk tertentu untuk seorang mahasiswa. Dalam mengikuti kuliah mahasiswa bebas memilih tempat duduk dan jam kuliah selama masih dalam batas kebebasan memilih. Jelas dalam hal tempat duduk ini merupakan cerminan kebebasan dan kemandirian.
       Sistem SKS atau Satuan Kredit Semester memungkinkan mahasiswa untuk mencapai prestasi akademik  dan masa studi sesuai dengan individu yang bersangkutan. Bila mahasiswa tidak lulus bisa ikut semester pendek atau bahkan mengulang mata kuliah di tahun berikutnya. Ini berarti akan berpengaruh pada beban dan waktu kuliah. Demikian juga dengan skripsi misalnya. Bila mahasiwa belum siap dapat mendaftar bimbingan skripsi berikutnya. Bahkan bila sudah melakukan bimbingan skripsi mahasiswa diperbolehkan memperpanjang bimbingan skripsinya, mengganti dosen pembimbingnya dan lain sebagainya. Ini juga berarti berpengaruh dengan lama studinya. Artinya sistem SKS identik dengan kemandirian dan kebebasan mahasiswa.
       Kebebasan dan kemandirian ini kadang tidak disadari bahkan seringkali di salah gunakan. Bila demikian jelas akan menimbulakan efek negatif. Bila tidak menyadari hal ini, mahasiswa masih akan selalu memiliki sikap ketergantungan dalam berbagai hal. Sikap dan tindakannya tidak menampakkan sebagai individu yang mandiri. Di lain hal ada mahasiswa yang menyalahgunakan kebebasannya. Merasa dirinya adalah individu yang bebas, mahasiswa ini malah tidak memiliki sikap yang bertanggung jawab bertindak semaunya sendiri dan bahkan menimbulkan masalah bagi orang lain. Mahasiswa yang tidak menyadari posisinya sebagai mahasiswa akan tumbuh menjadi mahasiswa yang tidak bisa di harapkan. Mahasiswa mempunyai kedudukan dan fungsi sosiologis di tengah masyarakat. Slah satu yang penting adalah mahasiswa seharusnya memiliki sumbangsih untuk masyarakat. Oleh karena itu tidak benar kalau mahasiswa malah menjadi beban dan menimbulkan masalah bagi masyarakat.

to be continue....

Rabu, 22 Agustus 2012

Sukses Belajar di Perguruan Tinggi


Abad 21 adalah bad penuh resiko ketidakpastian. Kita dituntut untuk belajar lebih dan belajar secara berbeda.


       Prestasi Belajar

       Sebagaimana dalam hal lain, dalam kehidupan mahasiswa ada yang merasa kuliahnya berhasil, ada yang gagal, dan ada yang biasa - biasa saja. Padahal kebanyakan mahasiswa mengnginkan keberhasilan. Ada masalah apa dengan mahasiswa yang tidak dapat memaksimalkan belajarnya ? Yang jelas prestasi akademik yang rendah akan menimbulkan masalah. Di antara masalah itu antara lain : tertundanya masa lulus alias makin lamanya bersetatus sebagai mahasiswa karena harus mengulang mata kuliah. Masalah berikutnya adalah sulitnya menembus dunia kerja karena indeks prestasi yang rendah, dan masalah-masalah lainnya. Yang lebih penting lagi dipertanyakan adalah mengapa prestasi akademik mahasiswa yang sebagian rendah yang sebagian lagi tinggi ? Tentu ada beberapa penyebab. Ada yang mengatakan yang menjadi masalah adalah intelektualitas, tetapi ada yang mengatakan faktor kebiasaan dan cara belajar lebih menentukan.
       Namun diluar hal-hal tersebut agaknya memang ada faktor-faktor lain yang cukup berperan. Faktor-faktor itu ialah tentang semangat belajar, kemauan untuk maju, kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa, serta kegigihan dalam melawan kemalasan. Faktor - faktor ini pangkal utamanya adalah mengenai kesadaran diri sebagai mahasiswa. Banyak mahaiswa yang tidak paham akan kedudukan dan fungsinya sebagai mahasiswa. Banyak mahasiswa yang menempuh kuliah tanpa memiliki tujuan yang jelas. Adalah realitas bahwa hanya sebagian kecil dari anggota masyarakat yang berkesmpatan menjadi mahasiswa. Sebagian besar anggota masyarakat tidak sempat mengenyam pendidikan tinggi. Bahkan sebagian lagi tidak tamat sekolah dasar. Bila menyadari hal ini mestinya mahasiswa bersyukur karena memiliki kesempatan yang tidak di miliki orang lain.
       Dengan sedikitnya kesempatan itu, mahasiswa disempatkan dan memiliki fungsi tersendiri di masyarakat. Secara sosiologis, mahasiswa di tempatkan dalam kelompok intelektual atau pemikir. Secara moral mahasiswa diharapkan sebagai penjaga nilai-nilai moral karena idealismenya. Bila menyadari kedudukan dan fungsi ini tentu mahasiswa merasa terbeban untuk membekali diri dengan belajar semaksimal mungkin . Hanya dengan pengetahuan dan wawasannya mahasiswa akan lebih di pandang sebagai mahasiswa.
       Oleh karena itu jangan sampai menjadikan setatus mahasiswa itu hanya sebagai simbol dan gagah - gagah an saja. Banyak kita lihat di kampus -kampus di jaman sekarang ini. DI kampus hanya dibuat menunjukkan penampilan yang keren tapi bukan kemampuan yang yahood. Kebanyakan mahasiswa sekarang ini hanya pinter berdandan dan kemampuan nol. Mahasiswa semacam ini biasanya hanya bangga dengan statusnya sebagai mahasiswa tanpa di imbangi perilaku, kerja dan prestasi sebagai mahasiswa. Sebaliknya juga ada mahasiswa yang memiliki kemauan untuk maju. Biasanya mahaiswa ini menyadari bahwa nantinya setelah lulus akan memasuki dunia masyarakat dan dunia kerja yang penuh tantangan. Mahasiswa semacam ini biasanya terus berjuang melawan kemalasan. Kemalasan merupakan sifat yang dimiliki manusia manapun. Masalahnya adalah apakah seseorang cukup gigih melawan kemalasannya sendiri ? Hal yang penting juga terkait dengan hal tersebut adalah tujuan. Mahasiswa harus menetapkan tujuannya sebagai mahasiswa. tanpa tujuan yang jelas dan benar tentu tidak akan tercapai prestasi.

Suasana Pada Waktu Pendidikan Karakter

Ini adalah foto ketika ada pendidika karakter oleh dosen kami ini. Beliau adalah bapak Sugito. Selain sebagai seorang dosen, beliau juga seorang pengusaha suskses.Kami banyak memperoleh ilmu dari beliau. Bahwa kesuksesan itu bisa diperoleh jika kita mau berusaha, selalu berkomunikasi dengan Tuhan, banyak beramal, selalu berbakti dengan orang tua, menjadi pribadi yang jujur dan mau mencoba.









Selasa, 21 Agustus 2012

Renovasi Sekolahan SDN Gambyok II dan TK Dharmawanita Gambyok

Ini adalah serangkaian kegiatan kami, yang merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. SDN Gambyok II dan TK Dharmawanita Gambyok di Kecamatan Grogol ini keadaannya masih kurang memadai. Berbeda dengan keadaan sekolahan yang berada di pinggiran kota. Kemungkinan pemerintah perhatiannya masih belum sampai desa ini, dan dana untuk pembangunan sekolahan masih digunakan untuk pembangunan sekolah lain yang lebih membutuhkan lagi.
Melihat keadaan yang seperti ini, kami adakan serangkaian acara, dan kami ikut berkontribusi dan mengaplikasikan kemampuan kami langsung di masyarakat. Karena Mahasiswa nantinya di harapkan bisa menjadi tauladan, pemberi pengayoman, dan pemecah masalah masyarakat.
Disini kami di didik untuk menjadi generasi muda yang tangguh, yang bisa bermanfaat bagi sesama.